Talking stick adalah model pembelajaran yang dirancang untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran dengan menggunakan media tongkat (Stick).
Model pembelajaran ini diterapkan dalam kelas untuk
menciptakan kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan kepada
seorang siswa kemudian diberikan lagi kepada siswa lainnya ketika guru
menjelaskan materi dan selanjutnya memberikan pertanyaan kepada siswa.
Ketika
guru sudah memberikan pertanyaan, maka siswa yang memegang tongkat (stick)
tersebut yang mendapat kesempatan dalam menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini
terus dilakukan hingga setiap siswa mempunyai kesempatan dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
Talking stick ialah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk berani
mengemukakan ide atau pendapat mereka. Proses pembelajaran ini dimulai dengan
penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari. Siswa diberikan waktu
untuk membaca dan mempelajari materi itu melalui buku pelajaran atau dari media
lainnya seperti internet.
Setelah mereka selesai membaca, guru meminta siswa
untuk menutup bukunya. Kemudian guru mengambil sebuah tongkat (stick) yang
telah disiapkan. Guru memberikan tongkat itu kepada salah satu siswa. Siswa
yang menerima tongkat harus menjawab pertanyaan / soal dari guru. Kemudian
siswa yang sudah menjawab tadi memberikan tongkat itu kepada siswa lainnya,
sehingga semua siswa mendapat gilirannya.
Jika ada musik, bisa diputar ketika
proses perpindahan tongkat dari siswa satu ke siswa lainnya. Setelah semua
siswa mendapat giliran, guru menjawab ataupun mengoreksi jika terdapat jawaban
siswa yang salah, selanjutnya guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan
untuk materi pembahasan ini.
Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah
model pembelajaran talking stick dapat diterapkan seperti ini:
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran (KI/KD)
- Guru menpersiapkan sebuah tongkat (stick)
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, kemudian memberikan waktu kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi itu dari buku pelajaran atau internet.
- Setelah siswa selesai membaca materi dari buku pelajaran dan mempelajarinya. Siswa diharuskan menutup bukunya dan mempersiapkan diri menjawab soal ataupun pertanyaan dari nguru.
- Guru mengambil tongkat (stick) dan memberikan kepada salah satu siswa, kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat (stick) tersebut harus menjawabnya, jika siswa sudah dapat menjawabnya maka tongkat (stick) diberikan kepada siswa lain.
- Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mmendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
- Guru memberikan kesimpulan.
- Evaluasi
- Penutup
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
langkah-langkah model pembelajaran Talking Stick diawali oleh guru dengan
menjelaskan materi pembelajaran yang ingin dicapai. Agar menarik maka
dalam menjelaskan guru menjelaskan tongkat. Kemudian guru menjelaskan tentang
kegunaan tongkat sebagai media test. Setelah masing-masing kelompok mengerti,
guru membagikan soal kepada masing-masing kelompok, dan mulai menjalankan
tongkat sambil bernyanyi untuk menentukan tongkat terakhir yang sampai pada
kelompok.
Kelebihan Model Pembelajaran Talking Stick adalah
- Menguji kesiapan siswa
- Melatih membaca dan memahami dengan cepat
- Agar lebih giat belajar
Kelemahan model pembelajaran
Talking Stick adalah membuat siswa yang tidak siap gugup ketika
mendapat bagian tongkat dan menjawab pertanyaan dari guru.
Penggunaan model pembelajaran dalam proses
belajar mengajar mempunyai maksud agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
maksimal, oleh karena itu model pembelajaran harus memperhatikan kondisi siswa,
sifat materi, bahan ajar, fasilitas, media yang tersedia dan kondisi itu
sendiri.
0 komentar:
Post a Comment